Kerjasama stikes wira medika dengan puskesmas tembuku I dalam aplikasi keperawatan berbasis terapi komplementer

Pendidikan lanjutan dari pendidikan akademik pada Program Studi Ilmu Keperawatan (S1) yang dilaksanakan selama 1 (satu) tahun dimana system pembelajaran sepenuhnya dilakukan di lahan praktik.Tujuan pendidikan Profesi Ners adalah mempersiapkan mahasiswa melalui penyesuaian professional dalam bentuk pengalaman belajar klinik dan lapangan secara komprehensif, sehingga memiliki kemampuan professional. Dimana mereka harus melewati beberapa sistim yg salah satunya adalah sistim keperawatan gerontik.

Praktik keperawatan gerontik dimana mahasiswa diwajibkan untuk terjun langsung kemasyarakat untuk melakukan asuhan keperawatan dan bekerjasama dengan puskesmas, dimana puskesmas yang diajak kerjasama dalam hal ini adalah puskesmas tembuku I bangli, lama praktik adalah 7 mingggu diikuti oleh mahasiswa profesi ners dengan tema projek inovasi berbasis keperawatan komplementer.  Mahasiswa stikes wira medika disambut baik oleh kepala puskesmas tembuku satu I Putu Oka Pratama SKMdan klian adat I Wayan Kain Adnyana dikarenakan visi misi dari puskesmas dengan stikes wira medika hampir sama yaitu keperawatan berbasis komplementer, I Putu Oka Pratama SKMmenyampaikan bahwa “Sangat senang dengan kedatangan mahasiswa STIKes Wira Medika untuk praktik di daerah binaannya. Diharapkan kita bersama-sama bisa mendukung program pemerintah untuk tradkom “Back To Nature” sehingga lansia tidak terlalu banyak mengkonsumsi obat, dan diharapkan kerjasama ini terus berjalan”.

Dalam penutupan acara ini, dilaksanakan sosialisasi dan demonstrasi langsung pembuatan tanaman herbal, seperti temulawak dan kunyit oleh bapak daryana selaku penanggung jawab program Tradkom

Drs I Dewa Agung KSudarsana, MM mengatakan “visi misi keperawatan stikes wira medika yaitu keperawatan berbasis komplementer harus selalu diaplikasikan sehingga apa yang kita canangkan tercapai,diharapkan kerjasama ini tidak akan pernah usai dan kita bersama-sama bisa meningkatkan keperawatan yang berbasis komplementer”.