Tracer Study

Tracer study adalah studi pelacakan jejak lulusan/alumni yang dilakukan kepada alumni 1 tahun setelah lulus . Tracer study bertujuan untuk mengetahui outcome pendidikan dalam bentuk transisi dari dunia pendidikan tinggi ke dunia kerja, outputpendidikan yaitu penilaian diri terhadap penguasaan dan pemerolehan kompetensi, proses pendidikan berupa evaluasi proses pembelajaran dan kontribusi pendidikan tinggi terhadap pemerolehan kompetensi serta input pendidikan berupa penggalian lebih lanjut terhadap informasi sosiobiografis lulusan.

 

Di samping untuk keperluan akreditasi, Ditjen Dikti Kemdiknas juga sejak tahun 2011 menggunakan tracer study sebagai alat monitoring adaptasi lulusan perguruan tinggi di Indonesia ketika memasuki dunia kerja.

Tujuan tracer study

  • Mengetahui outcome pendidikan yang dihasilkan oleh perguruan tinggi kita.
  • Mengetahui kontribusi perguruan tinggi kita terhadap kompetensi yang ada di dunia kerja.
  • Untuk monitoring adaptasi terhadap lulusan perguruan tinggi ketika memasuki dunia kerja yang diperlukan oleh Ditjen DIKTI.
Manfaat Tracer Study
  • Dapat mengetahui penyebaran lulusan perguruan tinggi kita (informasi alumni).
  • Sebagai bahan evaluasi perguruan tinggi terhadap lulusan yang dihasilkan apakah telah memenuhi standar kompetensi yang sesuai pada dunia kerja.
  • Sebagai informasi mengenai kompetensi yang relevan bagi dunia kerja dapat membantu upaya perbaikan kurikulum dan sistem pembelajaran.
  • Sebagai salah satu nilai tambah dalam proses akreditasi perguruan tinggi.
  • Sebagai alat monitoring Ditjen DIKTI terhadap lulusan perguruan tinggi ketika memasuki dunia kerja.

Siklus Tracer study di STIKES Wira Medika

  1. Instrumen yang Digunakan
  • Kuesioner Tracer Study: Instrumen utama yang digunakan adalah kuesioner yang dirancang khusus untuk menggali informasi terkait lulusan, termasuk data pekerjaan, kesesuaian kompetensi, dan kepuasan lulusan terhadap pendidikan yang diterima mengacu pada kuisioner Kuesioner tracer study nasional berasal dari Ditjen Dikti (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi) yang berada di bawah naungan Kemendikbudristek (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi).
  • Platform Digital: Untuk mempermudah pengisian, STIKES Wira Medika menggunakan platform online yang memungkinkan responden mengisi kuesioner secara jarak jauh melalui laman https://form-tracerstudy.stikeswiramedika.ac.id/ .
  • Standar Pengukuran: Instrumen ini disusun sesuai dengan standar dari Ditjen Dikti dan dikembangkan untuk menangkap data yang relevan bagi STIKES Wira Medika.
  1. Pelaksanaan Tracer Study
  • Periode Pelaksanaan: Tracer study dilakukan minimal 6 bulan sampai satu tahun setelah kelulusan, dengan menargetkan lulusan di periode tersebut.
  • Komunikasi dan Sosialisasi: Tim tracer menginformasikan kepada lulusan tentang pelaksanaan tracer study melalui media sosial, email, dan grup alumni untuk meningkatkan respons.
  • Pengumpulan Data: Data diambil langsung dari lulusan yang bersedia, dengan target respons minimal 80% dari total lulusan untuk mencapai representasi yang valid.
  1. Perekaman dan Analisis Data
  • Pengolahan Data: Data yang terkumpul kemudian direkam dalam sistem manajemen data yang memungkinkan penyaringan dan pengelompokkan data berdasarkan indikator yang diinginkan (misalnya, waktu tunggu kerja, relevansi pekerjaan dengan bidang studi, dll.).
  • Analisis Statistik: Data diolah menggunakan metode statistik deskriptif dan inferensial untuk menghasilkan visualisasi seperti grafik batang atau tabel yang menunjukkan persentase lulusan yang bekerja dalam waktu ≤3 bulan dan >3 bulan setelah kelulusan.
  • Interpretasi Data: Hasil analisis ini diterjemahkan ke dalam interpretasi yang mudah dipahami oleh pimpinan dan tim akademik untuk tujuan evaluasi.
  1. Pemanfaatan Data untuk Pengambilan Keputusan
  • Evaluasi Program: Hasil tracer study digunakan sebagai dasar evaluasi efektivitas kurikulum dan sistem pembelajaran. Data mengenai kesesuaian kompetensi kerja membantu STIKES menentukan apakah program yang ada sudah memenuhi kebutuhan industri.
  • Pengembangan Kurikulum: Temuan mengenai gap kompetensi mendorong pembaruan atau penyesuaian kurikulum untuk meningkatkan relevansi antara pendidikan dan kebutuhan dunia kerja.
  • Penyusunan Kebijakan Karir: Data juga digunakan untuk merancang program pengembangan karir yang lebih terarah bagi mahasiswa dan lulusan.
  1. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
  • Pemberian Informasi ke Lulusan: Lulusan menerima umpan balik terkait dengan hasil tracer study, yang juga dapat berguna untuk pengembangan pribadi dan profesional mereka.
  • Tindak Lanjut dengan Stakeholder: Hasil tracer study dibagikan kepada pihak-pihak terkait, seperti mitra kerja dan rumah sakit yang bekerja sama dengan STIKES, untuk memperkuat kerjasama dan adaptasi terhadap kebutuhan kompetensi lulusan.
  • Perbaikan Berkelanjutan: Siklus ini terus diperbaharui dan disempurnakan setiap tahun, memastikan bahwa tracer study tetap relevan dan mampu memberikan data yang akurat untuk mendukung mutu pendidikan.

 

 

 

 

 

Narasi pemberian komentar pada publikasi TC di WEB STIKES

Pemberian Komentar terhadap Publikasi Tracer Study STIKES Wira Medika Bali

Tracer Study yang dipublikasikan ini memberikan wawasan yang sangat berharga mengenai pengaruh program pendidikan STIKES Wira Medika Bali terhadap kesiapan lulusan dalam menghadapi dunia kerja. Tujuan dari tracer study ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat keterhubungan antara kompetensi yang diajarkan dengan kebutuhan industri, serta mengevaluasi seberapa cepat lulusan mendapatkan pekerjaan setelah menyelesaikan studi mereka. Dalam pelaksanaannya, instrumen yang digunakan berupa survei online yang diisi oleh alumni dan pemberi kerja, memberikan data yang sangat relevan mengenai waktu tunggu lulusan dalam memperoleh pekerjaan dan kecocokan kompetensi lulusan dengan posisi yang diambil. Hasilnya menunjukkan bahwa 70% lulusan berhasil mendapatkan pekerjaan dalam waktu kurang dari tiga bulan, sementara 30% lainnya mengalami waktu tunggu lebih lama. Hal ini menunjukkan bahwa program pendidikan di STIKES Wira Medika Bali cukup efektif dalam mempersiapkan lulusan untuk segera terjun ke dunia kerja.

Hasil ini juga memberikan implikasi penting untuk pengembangan kurikulum di masa depan. Berdasarkan data yang diperoleh, perlu adanya penyesuaian pada program pelatihan keterampilan praktis yang lebih mendalam agar lulusan dapat lebih siap menghadapi tuntutan pekerjaan yang semakin dinamis. Oleh karena itu, STIKES Wira Medika Bali disarankan untuk terus melakukan tracer study secara berkala sebagai bahan evaluasi dan perbaikan berkelanjutan. Melalui penelitian ini, dapat diperoleh data yang lebih akurat dan mendalam, yang nantinya akan mendukung pengambilan keputusan untuk pengembangan program pendidikan yang lebih relevan dan berkualitas. Dengan demikian, publikasi tracer study ini tidak hanya memberi gambaran tentang keberhasilan lulusan STIKES Wira Medika Bali, tetapi juga menunjukkan komitmen institusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan menanggapi kebutuhan pasar kerja yang terus berkembang.