Peringatan Hari Malaria Sedunia (HMS) diperingati setiap tanggal 25 April. Di tengah maraknya wabah Covid-19, penyakit malaria juga termasuk salah satu penyakit yang mengancam nyawa manusia. Penularan penyakit malaria terjadi akibat gigitan nyamuk Anophelesbetina yang mengandung parasit Plasmodium dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia. Nyamuk tersebut biasa menggigit manusia pada malam hari.

Penyakit malaria mempunyai beberapa gejala yang mirip dengan Covid-19, yaitu demam menggigil, sakit kepala, dan nyeri otot. Hal tersebut membuat pasien malaria dan perawat harus mematuhi protokol kesehatan dalam pencegahan Covid -19 yang sudah ditetapkan. Anemia berat. Sel-sel darah merah tidak dapat membawa cukup oksigen ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan rasa kantuk dan penderita merasa lemas. Malaria cerebral. Dalam kasus yang jarang terjadi, pembuluh darah kecil yang menuju ke otak dapat terhambat atau bahkan tersumbat. Ini menyebabkan kejang, kerusakan otak, dan koma. Kegagalan fungsi organ tubuh.

Malaria dapat mengakibatkan gagal ginjal, gagal fungsi organ hati, dan pecah organ limpa. Gangguan pernapasan. Penumpukan cairan di paru-paru yang akan menyulitkan Anda bernapas. Hipoglikemia. Kadar gula dalam darah abnormal. Dehidrasi. Tekanan darah menurun tiba-tiba. Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit Plasmodium. Penyakit ini menyebar lewat gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit. Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, dapat menimbulkan komplikasi berat yang dapat berujung pada kematian. Infeksi malaria dapat terjadi hanya dengan satu gigitan nyamuk saja. Penyakit ini tidak menular secara langsung dari satu individu ke individu lainnya. Penularan dapat terjadi apabila ada kontak dengan darah penderita, misalnya seorang ibu hamil menularkan kepada janin yang dikandungnya.

Malaria adalah penyakit serius yang bisa berakibat fatal apabila tidak segera didiagnosis dan ditangani. Efek dari malaria biasanya lebih berat jika terjadi pada wanita hamil, orang tua, anak-anak, dan bayi. Beberapa komplikasi serius akibat malaria, termasuk: Demam tinggi Sakit kepala Berkeringat Menggigil Muntah Gejala malaria paling cepat muncul sekitar satu minggu setelah Anda digigit nyamuk Anopheles yang terinfeksi. Umumnya, masa inkubasi (waktu antara gigitan nyamuk malaria dan dimulainya gejala) berlangsung 7-18 hari. Lamanya masa inkubasi tergantung jenis parasit yang menginfeksi. Bahkan, ada kasus malaria yang gejalanya baru muncul setahun setelah terinfeksi. Gejala yang timbul sering kali ringan dan sulit diidentifikasi sebagai malaria, kecuali dilakukan pemeriksaan darah. Beberapa gejala malaria mirip dengan gejala flu, seperti: Pada beberapa jenis malaria, demam muncul setiap 48 jam. Ketika suhu tubuh sedang turun, Anda akan merasa kedinginan dan menggigil. Lantas, timbul demam yang disertai keringat berlebihan dan rasa lelah.

Gejala-gejala tersebut dapat berlangsung selama 6-12 jam. Gejala malaria lainnya dapat berupa nyeri otot dan diare. Kasus malaria paling berbahaya disebabkan oleh parasit Plasmodium falciparum. Jika tidak ditangani dengan cepat, malaria jenis ini dapat menyebabkan komplikasi yang dapat berakibat fatal, seperti masalah pernapasan atau kegagalan fungsi organ tubuh. Walaupun kasus positif malaria menurun, bukan berarti malaria sudah tidak ada di sekitar kita. Kewaspadaan terhadap malaria perlu terus kita jaga karena ternyata malaria masih ada dengan memahami dan mengenal apa itu malaria. Bebas Malaria, Prestasi anak bangsa.